
Iaitfdumai.ac.id – IAITF Melaka, 29 Juli 2025 – Delegasi dari Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin (IAITF) Dumai melakukan kunjungan resmi ke Cheng Ho Cultural Museum Melaka, Malaysia. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Rektor IAITF Dumai, Assoc. Prof. Dr. H. M. Rizal Akbar, M.Phil, yang juga Sekjen Perhimpunan Ilmuwan Pesisir Selat Melaka (PIPSM), didampingi oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), M. Farid Firdaus, M.H. Turut serta dalam delegasi ini adalah perwakilan DMDI International College Melaka, Prof. Dr. Huzaifah bin Hasyim, serta Ustaz Syarifudin, seorang pakar manuskrip Islam klasik.


Rombongan disambut hangat oleh Mr. Li Pei Feng, Acting Curator Cheng Ho Cultural Museum, yang juga merupakan kandidat doktor di Universitas Nahdlatul Ulama (UNUSIA) Jakarta dan pakar warisan maritim jalur sutra Islam. Dalam sambutannya, Li Pei Feng mempresentasikan secara mendalam sejarah perjalanan Laksamana Cheng Ho, keterlibatannya dalam jalur perdagangan internasional, serta kontribusinya dalam pembentukan jaringan Islam di pesisir Asia Tenggara, khususnya di Melaka pada abad ke-15.






Dalam sesi presentasi, Li menjelaskan keterkaitan Laksamana Cheng Ho dengan Wali Songo, yang menjadi pusat perhatian rombongan dari Indonesia. Beliau menunjukkan salah satu panel utama museum yang memuat biografi sembilan Wali Jawa dalam aksara Mandarin dan bahasa Inggris, serta peta interaktif rute pelayaran Cheng Ho yang mencakup pelabuhan-pelabuhan penting seperti Palembang, Jambi, Temasek, Demak, hingga Aceh.
Setelah sesi diskusi, para peserta diajak untuk melihat langsung berbagai koleksi museum, termasuk replika kapal jung Dinasti Ming, manuskrip sejarah pelayaran, serta artefak perdagangan dari abad ke-15 yang menguatkan narasi hubungan diplomatik dan religius antara Dinasti Ming dan Kesultanan-kesultanan di Nusantara.


Rektor IAITF Dumai menyampaikan apresiasi yang mendalam atas sambutan hangat dari pihak museum. Ia juga menekankan pentingnya menjalin kolaborasi akademik dan budaya lintas negara dalam memperkuat nilai-nilai peradaban Islam yang damai dan progresif.
“Kunjungan ini bukan hanya bentuk ziarah intelektual, tetapi juga upaya membangun jembatan pengetahuan antara masa lalu dan masa depan, antara dunia Melayu dan dunia Tionghoa Islam,” ujar Prof Rizal Akbar.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama di depan papan digital penyambutan tamu yang menampilkan logo IAITF Dumai dan DMDI International College, sebagai simbol silaturahmi budaya dan keilmuan dua institusi lintas selat.