
Iaitfdumai.ac.id – Melaka, 13 Juni 2025 — Program Inbound Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin (IAITF) Dumai di Universiti Teknologi MARA (UiTM) Cawangan Melaka memasuki hari ketiga dengan atmosfer akademik yang semakin intens dan inspiratif. Rangkaian kegiatan hari ini bukan hanya memperluas wawasan, tapi juga mengukir prestasi yang membanggakan.

Pagi pukul 09.45 waktu Malaysia, rombongan IAITF Dumai dan IAILE Pekanbaru mengawali aktivitas dengan kunjungan edukatif ke Perpustakaan Tun Abdul Razak, jantung literasi kampus UiTM Melaka. Para peserta disambut hangat oleh tim pustakawan dan dipandu untuk mengeksplorasi berbagai fasilitas digital, koleksi ilmiah, dan sistem pelayanan modern perpustakaan. Tujuan utama kunjungan ini adalah menumbuhkan kecintaan terhadap budaya baca dan memperkenalkan standar literasi informasi akademik ala Malaysia.
“Kami ingin mahasiswa dari Indonesia melihat bahwa perpustakaan bukan sekadar tempat menyimpan buku, tetapi ruang hidup untuk tumbuh secara intelektual dan digital.” ujar Pensyarah Muda, Sharmila, S.Pd., yang turut mendampingi delegasi Indonesia selama program berlangsung.

Puncak kegiatan hari ini adalah pertandingan debat ilmiah antar kampus yang digelar pada pukul 14.45 waktu Malaysia. Tiga institusi UiTM Melaka, IAITF Dumai, dan IAILE Pekanbaru mengirimkan delegasi terbaiknya dalam forum adu gagasan yang berlangsung sengit namun tetap menjunjung tinggi etika intelektual.

IAITF Dumai tampil luar biasa dan sukses meraih Juara Kedua, menunjukkan kemampuan argumentasi dan retorika yang solid. Momen paling mengharukan datang ketika Syaiful Zaman, mahasiswa IAITF Dumai, diumumkan sebagai Pendebat Terbaik dalam ajang tersebut. Penampilannya yang tenang namun tajam dalam menyampaikan dan mempertahankan argumen membuatnya layak mendapat apresiasi.

“Mereka bukan sekadar datang sebagai tamu, tapi tampil sebagai mitra intelektual sejati. Ini baru awal dari kolaborasi akademik yang lebih kuat ke depan,” tambah Sharmila penuh semangat.
Program Inbound ini menjadi momentum penguatan jejaring keilmuan dan diplomasi budaya antar mahasiswa Indonesia-Malaysia, sekaligus menandai bahwa prestasi tak mengenal batas geografis hanya semangat dan dedikasi yang jadi pembeda.